Mitos Tempat Wisata di Indonesia
Mitos tempat wisata di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Mitos tempat wisata di Indonesia, ada yang memang bernuansa horor sepeti Lawang Sewu, ada juga yang berkaitan dengan asmara. Nah kali ini Hi Indonesia akan membahas mitos tempat wisata di Indonesia yang berkaitan dengan asmara.
Baturaden
Baturaden adalah taman wisata yang terletak di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, selain itu juga bisa tempuh dari Purwokerto, Jawa Tengah. Nama tempat ini berasal dari seorang anak bupati (Raden) yang ketahuan pacaran dengan anak pembantu (Batur).
Karena hubungan mereka tidak disetujui, mereka berdua putus hubungan di sebuah hutan, yang kemudian dinamakan Baturaden. Mitos tempat wisata di Indonesia yang pertama, jika datang kesini bersama pacar niscaya akan berakhir tragis seperti legenda.
Bukit Cinta
Bukit Cinta terletak di tepi Danau Rawa Pening, Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru. Di tempat yang terkenal teduh dan sejuk ini terdapat mitos kalau bukan muhrim yang datang ke sana, maka hubungan mereka akan kandas di tengah jalan.
Kebun Raya Bogor
Mitos tempat wisata di Indonesia berikutnya terletak di Bogor. Kebun Raya Bogor, tempatnya sejuk dan di sana terdapat banyak tumbuhan langka. Selain sebagai tempat wisata, juga bisa menjadi tempat anak-anak untuk belajar tentang alam dan tumbuhan.
Mitosnya, bila datang ke tempat itu dalam keadaan berpasangan, maka akan kandas jalinan asmaranya bila menyebrang di jembatan warna merah yang letaknya paling utara.
Coban Rondo
Beragamnya tujuan wisata di Indonesia bisa kamu cari disini aksesnya, salah satunya adalah Coban Rondo. Wisata air terjun yang terletak di wilayah Pujon, Kabupaten Malang ini terkenal dengan keindahannya. Nama Coban Rondo sendiri berasal legenda seorang putri bernama Dewi Anjarwati yang merenungi nasibnya di batu besar di bawah air terjun setelah menjadi janda (rondo, bahasa Jawa) karena ditinggal mati Raden Baron Kusumo.
Tempat ini dikenal ‘angker’ bagi mereka yang pacaran di tempat itu. Banyak yang mengaku putus setelah pergi berdua ke air terjun setinggi 84m tersebut.
Grajakan Nglirip
Grajakan Nglirip adalah sebuah wisata air terjun yang terletak di Kabupaten Tuban, tepatnya 36km dari pusat kota Tuban.
Air terjun setinggi 30m ini ternyata menyimpan sebuah mitos, barang siapa yang datang ke tempat ini dengan pasangan akan putus hubungan. Mitos itu dipercaya oleh banyak orang, bahkan ada yang ekstrim mengatakan bila sudah bosan dengan pasangan, bawa saja ke Grajakan Nglirip.
Candi Prambanan
Sebelum ke Jogja, cari dulu tiketmu di Hi Indonesia yaa. Berikutnya, mitos tempat wisata di Indonesia adalah Candi Prambanan, terkenal dengan legenda Roro Jonggrang yang meminta seribu candi dalam semalam bila Bandung Bondowoso ingin meminangnya.
Bandung Bondowoso menyanggupi permintaan tersebut dan minta bantuan banyak jin untuk melancarkan pembangunan seribu candinya.Namun ternyata Roro Jonggrang mengkhianati perjanjian tersebut, dan Bandung Bondowoso yang marah mengutuk Roro Jonggrang menjadi pelengkap candi ke seribu.
Ia juga mengutuk semua gadis yang membantu Roro Jonggrang akan menikah di usia lanjut. Legenda itu yang kemudian berkembang menjadi mitos yang menyatakan bahwa setiap pasangan kekasih yang datang ke Candi Prambanan akan putus.
Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Desa candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Dinamakan Gedong Songo karena memang ada 9 candi di kawasan tersebut.
Percaya atau tidak, bila berada di kawasan candi ini, jangan coba-coba untuk menggombal kepada pasangan. Karena bila mengeluarkan rayuan gombal, dipercaya akan membuat hubungan percintaan akan putus di tengah jalan.
Pantai Balekambang
Pantai berpasir putih ini terletak di daerah Malang Selatan, Jawa Timur. Tepatnya di Kecamatan Bantur, sekitar 65 km dari pusat kota Malang.
Pantai yang terkenal dengan pasir putih dan Pura yang ada di pulau kecil di bibir pantainya ini ternyata menyimpan sebuah mitos. Barang siapa pacaran di tempat ini, niscaya akan putus, namun hal itu tidak berlaku untuk pasangan suami istri.
Tanjakan Cinta
Mitos tempat wisata di Indonesia berikutnya terletak di Gunung Semeru, tepatnya di bagian barat Ranu Kumbolo, pada jalur pendakian menuju puncak Mahameru.
Legenda tempat ini berawal dari dua sejoli yang sudah bertunangan, mendaki gunung Semeru bersama. Ketika melewati jalur ini, cowoknya sudah sampai di atas lebih dulu. Si cewek yang kepayahan, jatuh terguling dan meninggal dunia.
‘Barang siapa yang bisa terus berjalan tanpa henti hingga di atas bukit dan tanpa menoleh ke belakang. Jika sedang pacaran, maka akan berakhir bahagia. Bila berhenti di tengah-tengah, maka hubungan itu akan putus’.
Tanah Lot
Tanah Lot merupakan sebuah pantai destinasi wisatawan yang cukup difavoritkan, sebab disana terdapat sebuah pulau dengan pura yang dijaga oleh ular suci. Konon ular ini bisa mengabulkan doa orang yang berkunjung ke sana. Namun untuk sepasang kekasih, oleh masyarakat setempat tidak dianjurkan masuk ke dalam pura dan menemui si ular-ular suci tersebut sebab akan menyebabkan putus hubungan.
Oleh masyarakat Jawa, pantai yang sangat terkenal kaya mitos ini dianggap sebagai daerah kekuasaan Nyi Loro Kidul si Ratu Pantai Selatan. Selain larangan untuk memakai pakaian hijau selama berada di pantai tersebut baik saat berenang, juga tidak dianjurkan oleh sepasang kekasih yang sedang berkencan. Mereka akan putus hubungan jika melanggar kepercayaan ini. Namun, ironisnya, tempat ini menjadi salah satu spot romantis sepasang kekasih untuk menghabiskan waktu kencannya meski itu malam hari. Yuk ke Jogja.
Beringin Kembar – Alkid (alun-alun kidul Yogya)
Ada dua versi cerita:
Versi I
Ketika sultan Hamengkubuwono I bertahta, ada sebuah cerita seputar perkimpoian. Putri Sultan akan dipinang oleh seorang lelaki. Namun Sang Putri tidak menyukainya. Untuk menolak secara halus, sang Putri meminta syarat: Jika ingin menikahinya, maka lelaki tersebut harus bisa berjalan dengan mata ditutup dari Pendopo yang ada di sebelah utara Alun-alun Kidul melewati dua beringin kembar ditengah alun alun dan finish di pendopo yang ada di sebelah selatan alun alun kidul.
Siasatnya berhasil. Laki-laki tersebut gagal melewati beringin. Kemudian Sultan mengatakan bahwa yang bisa melewati dua beringin tersebut hanyalah pemuda yang hatinya benar-benar bersih dan tulus. Sampai pada akhirnya datang seorang pemuda dari Siliwangi yang berhasil melewati rintangan yang disyaratkan oleh Putri Sultan.
Versi II
Ada sebuah kepercayaan bahwa pohon beringin kembar yang terdapat di Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta merupakan sebuah gerbang menuju laut selatan. Kepercayaan ini berkembang di bawah kekuasaan Sultan Hamengkubuwono VI. Warga di sekitar Keraton sangat memercayai hal tersebut. Namun, hanya orang dengan hati yang bersih saja yang mampu melihat dan melewati gerbang di antara dua beringin tersebut.
Pulau Kemaro
Menurut legenda, seorang Pangeran Tiongkok bernama Tan Bun Ann pernah jatuh cinta pada Putri Palembang, Siti Fatimah. Ia adalah pangeran kaya raya yang datang ke tanah Sumatera untuk berdagang.
Lamaran Tan Bun Ann diterima di Kerajaan Sriwijaya dengan satu syarat, pangeran itu harus menyediakan sembilan guci berisi emas. Keluarga pangeran menyetujui dan segera mengirimkan syarat itu dari negeri Cina. Untuk mengurangi risiko perampasan oleh bajak laut, guci berisi emas tersebut ditutupi oleh asinan sawi.
Merasa penasaran dengan isi guci, Tan Bun Ann memeriksanya. Betapa terkejutnya ia ketika tau bahwa guci hanya berisi asinan sawi. Tan Bun Ann kesal, spontan membuang semua guci ke dalam sungai. Namun guci yang terakhir pecah sebelum tercebur dan berserakanlah emas-emas tersebut.
Melihat kecerobohannya itu, Tan Bun Ann marah pada diri sendiri dan memutuskan untuk terjun ke sungai. Karena tak muncul kembali ke permukaan, pengawalnya ikut terjun mencarinya. Setelah dua orang tersebut tenggelam, Siti Fatimah berinisiatif terjun dengan niat membantu sambil berkata, “Jika ada tanah yang tumbuh di tepi sungai ini, maka di situlah kuburan saya.”
Sejak saat itu, ketiganya tidak pernah lagi muncul ke permukaan. Beberapa hari setelah kejadian, munculah tumpukan tanah di tepi Sungai Musi. Lama kelamaan, tumpukan tanah melebar jadi sebuah pulau yang kini dikenal sebagai Pulau Kemaro.
Mendalamnya perpisahan mereka berdua, menguatkan mitos bahwa pasangan yang sedang jatuh cinta dan datang ke pulau ini, kebersamannya akan dipisahkan oleh maut. Tapi mitos itu tak mematahkan niat wisatawan untuk berkunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar